Selasa, Juni 30, 2009

MENJALIN HUBUNGAN LONG DISTANCE

Tinggal sekota dengan pasangan kadang tidak menjamin hubungan akan berjalan mulus. Apalagi jika jarak memisahkan hingga ribuan kilometer. Meski demikian, hubungan jarak jauh tetap bisa dibina dan langgeng.

Agar hubungan bisa berjalan lancar, tips berikut ini bisa diterapkan.

1.Tegaskan segalanya sejak awal untuk memperjelas batasan hubungan dengan pasangan.

Jika Anda belum menikah, tanyakan status hubungan yang ada. Apakah sekadar teman kencan, TTM (teman tapi mesra), kekasih atau tunangan. Pertegas pula apakah Anda boleh berkencan atau menjalin hubungan dengan orang lain selama tinggal di kota berbeda. Anda mungkin tidak enak menanyakan hal itu pada pasangan. Tapi itu penting untuk menghindari kesalahpahaman, bahkan kemungkinan patah hati.



2.Rajin komunikasi tiap hari.

Bahkan kalau bisa lebih dari sekali dalam sehari. Karena Anda dan pasangan terpisah jauh, menjaga dan mempertahankan hubungan emosional sangatlah penting. Anda dan pasangan tidak perlu ngobrol serius berjam-jam di telepon. Cukup ceritakan singkat kegembiraan atau tragedi kecil yang Anda alami dalam sehari. Bisa juga minta pendapat atau nasihat saat hendak melakukan sesuatu. Saat di kantor maupun di rumah, manfaatkan kecanggihan teknologi seperti messenger sebagai media komunikasi dengan pasangan. Atau gunakan web cam untuk koneksi visual. Tapi ingat, e-mail maupun instant messengers tetap bisa memicu kesalahpahaman. Dalam kasus ini, kuantitas sama pentingnya dengan kualitas. Jadi jangan remehkan faktor komunikasi.



3.Lakukan sesuatu bersama-sama.

Hapus jarak yang memisahkan Anda dengan pasangan. Dalam hubungan jarak jauh, interaksi melalui telepon lama-lama bisa membosankan. Karena itu, perlu dilakukan interaksi dalam bentuk lain. Pasangan yang tinggal sekota tidak banyak menghabiskan waktu dengan mengobrol, tapi melakukan sesuatu bersama-sama. Coba lakukan hal serupa bersama pasangan meski Anda tinggal di kota berbeda. Misal, nonton acara TV yang sama dan membahasnya di telepon.



4.Ambil sisi positif dari hubungan jarak jauh.

Tanpa pasangan di sisi kita, Anda jadi bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman dan/atau keluarga. Anda juga tidak perlu meributkan hal-hal kecil dengan pasangan. Selain itu, pikirkan pula kenikmatan bertemu pasangan setelah sekian lama tidak melihat wajahnya. Anda juga punya waktu meredam emosi sebelum membalas e-mail suami/pasangan yang membuat Anda kesal saat pertama kali membacanya.



5.Cari hobi yang sama meski Anda tidak bisa melakukannya bersama pasangan.

Jika ada film yang menarik minat Anda dan pasangan, tontonlah sendiri-sendiri kemudian bahas melalui telepon. Baca buku yang sama di saat bersamaan. Ketika ngobrol di telepon, pandanglah bintang bersama-sama. Intinya, carilah cara kreatif untuk mempererat ikatan dengan pasangan.



6.Hindari godaan untuk mengatur pasangan.

Masing-masing orang punya kebebasan dan tidak seorang pun berhak mengatur orang lain. Selama Anda berdua tertarik dengan hubungan yang dibangun, Anda akan bertahan meski jarak memisahkan. Saat Anda atau pasangan tidak lagi merasakan kecocokan, hubungan Anda berakhir, tidak peduli Anda tinggal sekota, berbeda pulau atau bahkan berbagi tempat tidur dengan foto pernikahan menggantung di dinding. Anda harus benar-benar mempercayai pasangan Anda jika ingin hubungan yang dibangun bertahan.



7.Bahas masa depan bersama-sama.

Jika Anda dan suami belum dikaruniai anak, rencanakan kapan Anda berdua ingin punya momongan. Jika buah hati sudah hadir, rencanakan masa depannya bersama-sama. Hal ini membantu Anda dan pasangan tetap fokus dalam mempertahankan hubungan.



8.Tahu kapan harus berpisah.

Menjalin hubungan apa pun jelas berat, apalagi jika jarak memisahkan. Saat komunikasi mulai berlangsung satu arah atau jarang terjadi tanpa alasan yang jelas, saat pertengkaran semakin sering terjadi, saat segalanya mulai bermasalah, Anda harus mengevaluasi kembali hubungan yang ada. Ingat, untuk membangun hubungan yang sehat, entah jauh atau dekat, Anda harus siap melepas pasangan.



9.Ingat, segalanya akan lebih baik seiring berjalannya waktu. Begitu pula sebuah hubungan. Karena itu, jangan pernah putus asa.



10.Sering berkunjung.

Coba luangkan waktu sesering mungkin untuk mengunjungi pasangan dan sebaliknya selama isi kantong mendukung. Sebuah hubungan tidak akan bertahan jika satu-satunya hal yang Anda lakukan hanya menelepon. Anda harus bertemu pasangan kapan pun ada kesempatan. Kuncinya adalah menetapkan “aturan” soal frekuensi komunikasi dan kunjungan serta mempertahankannya. Konsistensi bisa membantu hubungan jarak jauh bertahan.



11.Hindari cemburu dan tetap percaya dengan pasangan.

Cara termudah menghancurkan sebuah hubungan yang sangat sehat adalah meracuninya dengan kecemburuan. Saat membangun hubungan jarak jauh, Anda harus siap menghadapi kesulitan yang menunggu di depan. Akan sangat membantu jika Anda mengawali sebuah hubungan dengan pikiran semua orang tidak bersalah dan layak dipercaya hingga terbukti sebaliknya. Cobalah untuk tidak menginterogasi pasangan tiap kali ia keluar dengan orang yang belum Anda kenal atau tidak langsung membalas SMS dan telepon Anda. Pasangan Anda pasti punya kehidupan sosial sendiri. Begitu pula Anda. Terlalu curiga malah akan membuat hubungan dengan pasangan jadi tidak sehat.



12.Bersikap positif.

Tetap berpikir positif. Jauh dari pasangan tidak selalu buruk. Manfaatkan waktu pribadi Anda untuk menekuni hobi atau mengembangkan karir. Sisi positif lainnya, hubungan jarak jauh membuat Anda berdua lebih kreatif, lancar dalam komunikasi karena tidak punya waktu untuk tatap muka dan menguji perasaan Anda.



Kunci dari semua itu adalah keseimbangan hubungan antara Anda dengan pasangan. Hubungan harus dibangun atas dasar rasa percaya, pemahaman dan determinasi untuk membuat segalanya berhasil. Kedua pihak harus tahu apa yang mereka inginkan dan mau bekerja sama sehingga hubungan yang dibangun berakhir bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar