Jumat, Juli 17, 2009

Seks Usia Muda Sebabkan Risiko Kanker

Hubungan seksual pada usia di bawah 17 tahun diketahui dapat merangsang tumbuhnya sel kanker pada organ kandungan perempuan, karena pada rentang usia 12-17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali.

Perlu diketahui, ketika sel sedang membelah secara aktif (metaplasi), idealnya tidak terjadi kontaks atau rangsangan apa pun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan.

Dengan adanya benda asing, termasuk alat kelamin laki-laki dan sel sperma, akan mengakibatkan perkembangan sel ke arah yang abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam rahim.

Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks yang menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan.

Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lainnya di dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga otak.

Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian. Penderita stadium lanjut umumnya harus mengangkat organ alat kandungan dan kemungkinan mempunyai anak menjadi tidak mungkin.

Di seluruh dunia, terdapat sekitar 100 jenis strain virus penyebab kanker serviks, yaitu virus HPV (Human Papilloma Virus). Strain yang terganas adalah tipe 16 dan 18. Gejala yang sering muncul pada penderita biasanya timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi pendarahan di bagian kemaluan ketika sedang tidak haid.

Oleh karena itu, dianjurkan agar kaum perempuan menikah setelah berusia lebih dari 17 tahun dan menerapkan perilaku seksual yang sehat. Selain itu, perlu juga dilakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya kanker serviks stadium lanjut, salah satunya dengan melakukan tes pap (pap smear).

Ereksi Pagi Hari, Pertanda Sehat

Anda, terutama para pria pasti pernah mengalami saat pagi hari bangun tiba-tiba menemui penisnya berdiri dengan sendirinya. Sebagian besar dari kita mugking bingung kenapa hal ini bisa terjadi padahal tidak ada rangsangan seksual yang menyertai bangunnya Mr. P ini sebelumnya.

Bagi mereka yang masih muda usia, bangunnya penis mungkin bukan persoalan besar. Tentu saja karena usia masih muda, gairah seksual masih ok dan semangat masih membara. Namun berbeda bagi para pria lanjut usia, terutama 50-an tahun ke atas, berperut buncit, sakit diabetes lagi. Masih beruntung punya gairah seksual, apalagi sampai penis tegak berdiri menantang.

Para dokter, terutama di bidang kedokteran seksual, mengungkapkan, persoalan berdirinya Mr.P ini menjadi penanda penting. Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi seseorang untuk bisa dikatakan dalam kondisi bugar. Salah satunya masih menyalanya gairah seksual. Ini terjadi akibat adanya hormon seksual, testosteron.

Karena itu, Prof. Wimpie Pangkahila, Sp.And, seksolog dari Universitas Udayana, Bali mengungkapkan, ereksi di pagi hari merupakan pertanda bahwa hormon seks, testosteron yang dikeluarkan di malam hari masih tersisa di pagi hari. Ada masih punya hormon ini. Tak heran bila ereksi ini tidak perlu didahului dengan perangsangan dan nafsu birahi.

Menurut Wimpie, adanya hormon ini menjadi penanda penting bagi para pria. Karena hormon inilah para pria masih bisa bergairah secara seksual, sekaligus menandai kesehatannya secara umum. Bila hormon ini berkurang, gairah berkurang, kemampuan ereksi pun surut dan kesehatan secara umum tak bakal optimal. Kekurangan hormon ini disebut hipogonadis. Selain menurunnya gairah seks, menurun pula kualitas hidup secara keseluruhan. Banyak pula penyakit yang ngendon dalam tubuh karenanya.

Sebagaimana dipresentasikan oleh Dr. Cheng Wei Chen, anggota International Society of the Study of Aging Male, Chairman Thompson Medical Group dan ketua panel Medis Program Kesehatan Lanjut Usia Lanjut di RS Thomson Medical Center, Singapura, sehat bugar berarti memiliki fungsi tubuh yag sehat dan berenergi. Kondisi ini bisa dicapai dengan ;

* Tidur cukup selama kurang lebih 8 jam per hari.
* Makan cukup, tidak berlebihan, berhati-hati dalam memilih makanan.
* Cukup olahraga.
* Harus cukup istirahat dan rekreasi, menyantaikan pikiran dan tubuh.
* Jika menikah, lakukan hubungan seks yang normal dan sehat.

Selasa, Juli 14, 2009

Mati Gaya Saat ML

Kompas - Selasa, Juli 14

KOMPAS.com — Mati gaya alias jenuh saat bercinta umumnya dialami oleh pasangan yang sudah menikah bertahun-tahun. Namun, masih pengantin baru kok sudah merasa jenuh bercinta, apa yang jadi penyebabnya?

Salah satu penyebab utama wanita enggan bercinta adalah karena jenuh dan bosan. Berikut 7 penyebab wanita "mati gaya" di ranjang.

1. Minta izin
Meminta izin untuk melakukan suatu hal memang lazim dilakukan pasangan, tapi minta izin saat mengajak bercinta? Bisa bikin wanita hilang feeling. Pasangan yang baik harusnya mahir memamerkan mood dan hasratnya tanpa komunikasi verbal. Saling mengirim sinyal sebenarnya bisa dilakukan lewat tatapan mata penuh cinta atau sentuhan lembut.

2. Bisa ditebak
Diawali dengan kecupan di bibir, turun ke bagian dada, lalu langsung "menerkam"? Wah, kalau istri Anda sampai hapal jurus-jurus pemanasan yang Anda lakukan, itu artinya Anda termasuk orang yang membosankan di ranjang.

Jangan pernah berhenti mengeksplorasi hal-hal yang membuat Anda berdua menikmati tiap sesi bercinta. Misalnya saja dengan memperpanjang waktu pemanasan atau membisikkan cerita erotis dan fantasi seksual di telinga pasangan sambil memijat lembut lehernya untuk mengobarkan hasratnya.

3. Terlalu mekanikal
Tiap wanita pasti tak ingin diperlakukan sebagai obyek seksual semata. Bagi wanita, hubungan seksual seharusnya bertujuan untuk mencapai kenikmatan fisik dan emosional bersama.

Karena itu, jangan tutup mata terhadap kebutuhan wanita akan perhatian, kelembutan, dan cinta. Mewujudkan keinginannya atau mendekapnya dengan lembut seusai bercinta bisa jadi media untuk mengekspresikan cinta Anda.

4. Kurang romantis
Tiap wanita suka dimanjakan dan diperlakukan romantis oleh pasangannya, paling tidak sesekali. Karena itu, meski Anda hebat di ranjang, tetapi tak memahami kebutuhan tersebut, lama-lama gairahnya akan menurun.

Bila Anda bukan tipe pria yang romantis, lakukan hal-hal sederhana tetapi kaya makna. Misalnya saja memuji kecantikan pasangan, menemaninya nonton film favoritnya, atau menggandeng tangannya di tempat umum, sudah bisa membuat hatinya luluh.

5. Lokasi yang sama
Tempat tidur memang tempat paling nyaman untuk bercinta, tetapi sesungguhnya banyak tempat yang bisa dieksplorasi untuk menggapai nikmatnya surga dunia. Bercinta di ruang tamu, kamar mandi, di pantai, atau dalam mobil pribadi, pasti menambah sensasi tersendiri.

6. Terlalu ribut atau terlalu pendiam
Ekspresi suara yang berlebihan atau sebaliknya terlalu sepi, keduanya bisa menurunkan gairah yang semula menggebu-gebu. Jadi, ungkapkan cara yang tepat untuk menunjukkan Anda menikmati sesi bercinta tanpa perlu seluruh tetangga mendengarnya. Asal tahu saja, suara-suara tertentu bisa membuat hasrat wanita lebih berkobar.

7. Minus eksperimen
Puas dengan satu gaya bercinta bukan berarti harus diulangi setiap berhubungan seks. Ciptakan variasi untuk menambah sensasi kenikmatan dan menghindari kebosanan. Menggunakan sex toys mungkin bisa dijadikan pilihan untuk membuat acara bercinta yang monoton kembali berkobar.

Jumat, Juli 10, 2009

Self-Healing Lewat Musik

By Petti Lubis, Mutia Nugraheni VIVAnews - Kamis, Juli 9

VIVAnews - Sejak zaman dulu musik sudah digunakan untuk melalukan terapi kesehatan dan penyembuhan. Zaman Yunani kuno, para tabib mengobati pasiennya dengan memperdengarkan musik yang berasal dari alat musik tiup, flute. Bahkan salah seorang peneliti Skotlandia, Maxwell berhasil menyembuhkan penyakit epilepsi, impotensi dan beberapa penyakit serius lain dengan memainkan alat musik.

Anda pasti penasaran bagaimana musik memiliki efek yang begitu besar pada kesehatan. Hal itu karena secara psikologis musik mempengaruhi pusat penerimaan sinyal pada saraf. Sehingga, akan merespon rangsangan yang diberikan melalui musik, dan saat itulah pusat saraf akan bereaksi dan mengeluarkan zat substansi. Zat itulah yang bisa membuat tubuh lebih sehat.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Maryland School of Medicine, musik memiliki dampak positif bagi sirkulasi darah. Penelitian melibatkan 10 orang yang sehat dan diperdengarkan berbagai musik. Hasilnya beberapa minggu kemudian menurut pemeriksaan medis para aliran dari para responden menjadi lebih lancar dari sebelumnya. Menurut peneliti, untuk jenis musik yang berpengaruh pada kesehatan adalah musik klasik dan musik etnik.

Menurut peneliti Amerika, R. N. Singh mendengarkan kompilasi musik klasik dapat memicu produksi melatonin. Yaitu hormon yang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Radikal bebas yang terbentuk dalam tubuh manusia atau yang didapatkan dari luar tubuh bisa dinetralisir oleh melatonin.

Berikut beberapa musik klasik yang bisa Anda dengarkan untuk menjaga kesehatan Anda. Piano Concerto oleh Beethoven, Laudate Dominum (Psalm 116) oleh Mozart, Moonlight oleh Debussy, Symphony No. 2 oleh Rachmaninoff, Romantic Pan Flute oleh Zamfir, dan Oboe Concerto oleh Vivaldi. Dengarkanlah musik-musik tersebut secara teratur menjelang tidur.

Mungkinkah Alergi Sperma?

Tanya:

Sebulan lalu, saya (26) melangsungkan pernikahan. Anehnya, setiap kali sehabis berhubungan intim, di seputar vagina saya terasa gatal dan muncul bercak-bercak merah, seperti alergi.

Apakah saya alergi terhadap sperma suami? Jika benar, apakah kondisi ini bisa diobati? Jika suami memakai kondom saat bercinta, hal ini tidak terjadi. Tapi, kami ingin segera memiliki momongan. Apa yang harus dilakukan?

rxxx@hotmail.com

Jawab:

Sperma adalah cairan kental berwarna putih yang berasal dari organ reproduksi suami. Sperma merupakan benda asing bagi tubuh Anda, sehingga bisa saja timbul alergi.

Namun, jika alergi terhadap sperma, yang terasa gatal umumnya terjadi di dalam liang vagina dan bukan di sekelilingnya. Untuk menyiasati kondisi ini, cobalah gunakan kondom sehingga sperma ditampung di dalamnya dan tidak menyentuh dinding liang vagina. Bila tak muncul reaksi serupa ada kemungkinan Anda tidak alergi terhadap cairan tersebut.

Jika masih terasa gatal-gatal, berobatlah pada seorang ahli ginekologi untuk mengatasi problem ini. Apalagi bila Anda ingin cepat-cepat punya momongan karena alergi seperti ini bisa berdampak timbulnya iritasi serta infeksi. Alergi lain yang mungkin bisa Anda alami saat bercinta antara lain, yang timbul karena karet kondom, atau krim-krim yang dipakai seperti lubrikan, spermisida dan lain-lain.


disadur By Petti Lubis VIVAnews - Kamis, Juli 9