Pacaran adalah usaha pendekatan, mengenal lebih jauh teman dekat. Namun harus dengan kesadaran bahwa kita harus menjaga agar hubungan tetap pada jalur yang benar sesuai norma pergaulan dan agama.
Saya yakin semua agama menyetujui jika pacaran harus menjaga kesucian, baik pihak cowok maupun cewek. Kesucian di sini dalam arti yang sebenarnya, tidak boleh melakukan hubungan layaknya suami isteri.
Seperti Islam yang melarang hubungan suami isteri sebelum menikah dan jika dilanggar akan mendapat laknat dari Allah SWT. Seorang cowok akan kagum pada seorang cewek yang selalu menjaga kesucian dirinya, dan sebaliknya cewekpun akan kagum pula dengan cowok yang tidak mengumbar nafsunya.
Menurut sebuah buku yang saya baca : “Jika dua anak manusia berada di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan”. Karena syetan selalu mengajak pada keburukan (berbuat dosa). Maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya jika ingin bertemu, lakukanlah di tempat yang ramai.
Seorang cewek juga harus bisa menjaga dirinya, jangan mau diajak oleh cowok (meskipun cowok ini sudah sangat akrab) ke tempat-tempat yang menimbulkan keinginan untuk bisa melakukan pergaulan bebas. Jika memang ingin bepergian, ajak juga saudara atau teman, lebih seru kan?
Jangan coba-coba juga melakukan seks sebelum menikah, apalagi dengan pengaman, semacam pil KB. Jika tak tahu pemakaiannya secara benar malah berakibat fatal, bisa over dosis. Seks sebelum menikah sekalipun dengan pengaman tetap saja zina besar dan tak akan terampuni dosanya.
Pacaran setelah menikah jauh lebih aman dan lebih nikmat, pasti mendapat Ridlo dari Allah. Jika memang sudah mantap dengan pilihan kita, lebih baik menikah saja. Bicarakan dengan pihak keluarga (ayah ibu) agar segera menikahkan. Menikah secara resmi, tercatat di KUA agar semua terlindungi hak-haknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar